Sebagai tambahan, perlu diketahui bahwa kekerasan kuku jari kita sekitar 2-2,5 sedangkan gigi kita kekerasannya sekitar 5 pada skala Mohs. Pisau baja kekerasannya hanya sedikit di atas 5, bahkan tidak lebih kuat daripada kaca (kekerasan 5,5). Namun, baja yang bermutu tinggi kekerasannya dapat mencapai 6,5.
Dari perbandingan kekerasan pada Skala Mohs ini, dapat kita lihat bahwa bagian terkeras dari tubuh kita hanya bernilai 5. Besi/baja terbaik sekalipun kekerasannya hanya mencapai 6,5 atau mungkin 7, sangat jauh lebih lunak dibandingkan intan. Sebab sekalipun hanya berbeda 1 tingkat, kekerasan sesungguhnya antara intan dan korundum sangat berbeda jauh. Intan memiliki nilai kekerasan absolut 1500 sedangkan korundum hanya 400. Permata moissanite yang dalam Skala Mohs kekerasannya 9,25 pun hanya memiliki nilai absolut 500, walaupun moissanite lebih tahan panas dibandingkan intan.
Jadi, hingga saat ini intan masih merupakan benda terkeras yang diketahui. Namun, bukan tidak mungkin kelak akan ditemukan benda yang kekerasannya mendekati intan mengingat perbedaan kekerasan absolut yang begitu besar antara benda terkeras nomor 1 dan nomor 2.
Untuk mengetahui beberapa hal tentang mineral-mineral kunci dalam Skala Mohs tersebut, berikut dilampirkan deskripsi singkat kesepuluh mineral tersebut:
1. Talk (talc)
Berwarna putih, kelabu, atau kecoklatan, tak pernah ditemukan dalam bentuk kristal, merupakan produk alterasi magnesium silikat pada batuan ultramafik dan metasomatisme pada marmer dolomitik. Talk dipakai pada industri kertas, cat, karet, kosmetik, tekstil dan bubuk talk.
.
.
2. Gipsum (gypsum)
Berwarna putih, tak berwarna, hingga kekuningan, dapat larut dalam HCL dan air panas, terbentuk dari presipitasi mataair panas, air asin, atau sublimasi dari fumarol, terkadang berpendar jika terkena sinar ultraviolet, banyak digunakan untuk membuat plester Paris dan juga campuran dalam membuat semen.
.
3. Kalsit (calcite)
Warnanya bervariasi, terdapat dalam gua kapur sebagai stalaktit dan stalakmit atau pada urat hidrotermal temperatur rendah yang berasosiasi dengan sulfida, merupakan penyusun utama batu kapur dan marmer, terbentuk dari evaporasi larutan kalsium bikarbonat atau air laut, dan dari sisa-sisa organisme yang bersifat gampingan.
.
4. Fluorit (fluorite)
Berbentuk kubik, warnanya sangat bervariasi mulai dari tidak berwarna hingga hitam, tidak larut dalam air, jika terkena sinar ultraviolet akan menimbulkan fluorescent, dapat ditemukan pada urat hidrotermal temperatur sedang hingga tinggi atau hasil dari sublimasi batuan vulkanik.
.
.
5. Apatit (apatite)
Tak berwarna hingga berwarna kuning, hijau dan coklat, beberapa jenis apatit bisa kehilangan warnanya jika dipanaskan, dan ada pula yang berpendar jika terkena sinar ultraviolet. Terdapat di semua jenis batuan, stabil hampir di setiap lingkungan, banyak ditambang untuk pupuk, serta merupakan penyusun utama pada gigi.
.
6. Feldspar (feldspars)
Merupakan kelompok mineral yang terdiri dari plagioklas, potasium feldspar, dan feldspatoid dengan masing-masing anggotanya. Plagioklas merupakan feldspar yang mengandung Kalsium dan Natrium. Potasium feldspar merupakan feldspar yang mengandung Kalium. Sedangkan feldspatoid merupakan feldspar yang kekurangan silika. Terbentuk langsung dari kristalisasi magma, merupakan salah satu komponen mineral yang paling penting dalam menentukan nama batuan beku, serta dalam menentukan derajat pelapukan dan tingkat alterasi batuan.
7. Kuarsa (quartz)
Salah satu mineral paling umum di Bumi. Dalam kondisi murni, kuarsa tidak berwarna, tetapi dapat beraneka warna tergantung pengotornya. Kuarsa berwarna ungu disebut ametist (kecubung), warna kuning disebut citrine, warna merah muda disebut rose, warna putih disebut milky quartz sedangkan warna hitam disebut smoky quartz. Terbentuk langsung dari kristalisasi magma atau dari sisa organisme tertentu. Stabil di berbagai lingkungan dan paling tahan terhadap pelapukan.
8. Topaz (topaz)
Terbentuk pada suhu yang tinggi dan memiliki beragam warna, tergantung pada jumlah fluorin yang ada ketika mineral ini terbentuk. Dapat ditemukan pada pegmatit, granit, riolit dan beberapa urat hidrotermal temperatur tinggi. Banyak digunakan sebagai permata.
.
.
9. Korundum (corundum)
Umumnya berwarna abu-abu atau coklat, yang berwarna merah dinamakan rubi sedangkan yang berwarna biru disebut safir. Dapat dibuat menjadi alat ampelas yang bagus atau batu permata yang sangat mahal, terbentuk pada batuan metamorf derajat tinggi, kaya aluminium, dan sedikit silika.
.
.
10. Intan (diamond)
Hanya terdiri dari karbon (carbon) seperti grafit tetapi memiliki ikatan yang sangat kuat, warnanya bisa bermacam-macam, mulai dari tak berwarna hingga berwarna hitam. Dapat ditemukan pada batuan ultramafik khususnya kimberlit, atau pada material endapan sungai.
.
.Demikian informasi teknik yang dapat kami share, Semoga bermanfaat. Salam Teknik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar dengan bijak !