Prioritas Produk dari aspek Fungsi dan esterika |
Dalam jagad manufaktur fungsi produk manufaktur selalu
diukur/dinyatakan dalam besaran-besaran alam, baik itu berbasis
ilmu-ilmu Fisika, Kimia maupun Biologi dengan alat bantu hitung
menghitung Matematika. Perhatikan besaran-besaran seperti : kekuatan,
kemampuan perubahan bentuk, kepegasan, daya tahan, kestabilan
dimensional, ketahanan aus baik terhadap gesekan maupun korosi,
kelunakan, mudah dibentuk, mudah diwarnai, berat jenis dll. Semua itu
kita hadapi secara intrinsik dalam kehidupan manufaktur. Mengapa
demikian? Karena tidak akan ada manufaktur kalau tidak ada material,
yang sifat-sifatnya antara lain seperti dinyatakan diatas. Proses
manufaktur sendiri adalah proses “pertambahan nilai“ terhadap
material-material yang memenuhi persyaratan-persyaratan diatas. Oleh
karena itu proses manufaktur sejatinya adalah “proses ekonomi“, sehingga
harus tetap mengacu pada kaidah-kaidah ekonomi. Ternyata bukan hanya
itu yang dihadapi jagad manufaktur, tetapi juga “estetika“, keindahan
yang secara alamiah menjadi kesukaan manusia.
Produk dengan estetika tinggi mempunyai value yang tinggi pula |
Ini bisa direpresentasikan dalam rupa/warna, penampilan, bentuk, bahkan friendliness.
Betapa jagad manufaktur harus menanggapi selera keindahan ini yang
sering harus menyimpang dari kaidah ekonomi dan teknik-teknik
manufaktur.
Bentuk-bentuk “simetri“ adalah yang secara teknis lebih mudah dan
lebih ekonomis. Namun demi keindahan, maka banyak produk-produk yang
a-simetri. Garis lurus dan bidang datar dari segi manufaktur adalah yang
termudah, namun demi keindahan maka banyak garis lengkung dan
bidang-bidang yang melekuk, itupun sering harus a-simetris dan
non-linear. Memang ada juga bentuk-bentuk karena tuntutan ruang (space), tetapi tetap mempertahankan spesifikasi fungsi, yang masih bisa dikategorikan sebagai “technical reasons“.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar dengan bijak !